A review by nikolinaza
Saints and Misfits by S.K. Ali

4.0

Sebetulnya tahun kemarin Penerbit Spring sudah woro-woro mau menerbitkan versi terjemahannya. Aku tahu, terjemahan itu nggak bisa sehari jadi, but they are taking sooooo long I can't even wait anymore :') Plus, kover yang versi ini manis sekali. Untungnya ada seseorang di Twitter yang bersedia menjualnya ke aku dengan harga yang cukup affordable untuk ukuran buku impor :)

Buku ini berfokus kepada Janna, seorang remaja 15 tahun berhijab di Amerika dan lingkungan di sekitarnya. Suatu hari, di saat Janna sedang berada di rumah sahabatnya, sepupu laki-laki sahabatnya ini mencoba memperkosanya. Janna dilema--dia merasa takut dan malu, tapi di sisi lain, jika dia menceritakan hal ini kepada seseorang, kemungkinan besar dia akan dituduh yang tidak-tidak. Sepupu sahabatnya ini terkenal alim, seorang penghapal Al-Quran, dan memiliki pengetahuan ilmu agama yang kuat. Tentu saja orang-orang akan berpihak kepadanya.

Di samping itu, masih ada lagi masalah Janna yang lain. Kakaknya sedang dalam proses lamaran dengan cewek paling cantik, paling cerdas, dan paling alim di masjidnya, sahabatnya mulai tidak sepaham dengannya, dan sepertinya, dia harus menyerahkan kamarnya pada kakaknya. Dan satu lagi, Janna naksir kakak kelasnya, Jeremy, yang notabene seorang non-muslim. Lalu, bagaimana caranya Janna menghadapi ini semua?

Oke, aku nggak menyangka buku ini bisa sebegini heartwarming-nya. Kukira ini bakal jadi se'gelap' The Way I Used to Be, yang kovernya cantik tapi isinya... . Aku suka dengan penggambaran komunitas muslim di sini, yang penuh dengan orang-orang baik hati, hangat, penuh toleransi (meski masih ada beberapa yang judgmental) dan penuh kekeluargaan. Sebagai seorang muslim sendiri, rasanya capek lihat tingkah kaum muslim lainnya yang barbar dan mungkin maksudnya baik dalam menyebarkan agama, tapi jatuhnya malah jadi asshole.. Rasanya pengin ikut komunitas di masjidnya Janna, lalu ketemu Amu yang selalu bisa memberi jawaban brilian.

Karena ini termasuk Teen Fiction menuju Young Adult (?), maka ceritanya berfokus pada bagaimana Janna mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah yang dimilikinya. Dan penulis bisa menggambarkannya dengan sangat realistis, sesuai dengan karakter seorang cewek lima belas tahun yang kadang labil dan emosional. Yang paling aku suka di sini adalah karakter orang dewasa di sekitar Janna ini bersikap menerima, mengayomi Janna layaknya keluarga yang baik. Bahkan Amu, yang seorang imam masjid, yang notabene orang berilmu tinggi masih mampu dan bersedia menghadapi keponakannya dengan baik. I love their family so much.

SpoilerSatu yang bikin aku agak sedih. Sebagai seorang muslim yang dibesarkan dengan ilmu agama yang cukup, percintaan beda agama ini bukan topik baru yang cuma ada di novel aja. Dan dengan begitu, sejak awal aku sudah bisa menebak kelanjutan cerita cinta monyet antara Janna dan Jeremy....


4/5 bintang, aku bakal nabung buat beli sekuelnya.