A review by enreina
Misteri Kematian Bintang Sirkus by Tracy Mack, Michael Citrin

3.0

Siapa yang tidak kenal dengan Sherlock Holmes? Tokoh detektif yang diciptakan oleh Sir Arthur Conan Doyle (1859-1930) telah menjadi figur yang tidak terlepaskan dengan cerita-cerita beraliran misteri.

Penerbit Qanita menerbitkan Sherlock Holmes dan Laskar Jalanan Baker Street: Misteri Kematian Bintang Sirkus yang diterjemahkan oleh Maria Lubis dari Sherlock Holmes and The Baker Street Irregulars: The Fall of the Amazing Zalindas karya Tracy Mack dan Michael Citrin, sepasang suami istri editor dan asisten pengacara yang sama-sama menggemari cerita misteri.

Buku ini mengangkat kembali cerita Sherlock Holmes dengan kacamata yang berbeda. Jika pada novel-novel orisinilnya cerita Sherlock Holmes diceritakan oleh Dr. Watson yang membantu sang detektif dalam memecahkan kasus, pada novel ini ceritanya lebih memfokuskan kepada Laskar Jalanan Baker Street (Baker Street Irregulars), yaitu anak-anak jalanan yang membantu Sherlock Holmes mendapatkan informasi-informasi untuk memecahkan kasus.

Misteri Kematian Bintang Sirkus menceritakan tentang kematian dua akrobatik tali yang terjatuh karena tali akrobat yang mereka gunakan putus secara misterius. Dari kasus ini, diperkenalkanlah anak-anak jalanan, yang disebut Laskar Jalanan Baker Street oleh Sherlock Holmes, di antaranya adalah Ozzie, tokoh utama dalam buku ini, dan Wiggins, pemimpin laskar, serta tokoh Pilar, seorang putri peramal yang mereka temui di sirkus tempat kecelakaan terjadi.

Kasus ini ternyata terkait dengan kasus di Istana Buckingham Inggris, sebuah pencurian buku berumur dua ratus tahun, The Stuart Chronicle. Dari 2 kasus ini, Ozzie, Wiggins, dan teman-temannya membantu sang detektif untuk mencari kenyataan dibalik kasus ini.

Cerita yang dibawa buku ini sangat menyenangkan untuk dibaca karena kita disodorkan bagaimana anak-anak jalanan ini berjuang untuk mencari kebenaran kasus untuk membantu Holmes. Selain itu, penerjemah bahasa, Maria M. Lubis, berhasil menerjemahkan novel misteri ini tanpa merusak esensi 'bahasa yang mudah dipahami' seperti halnya buku aslinya dalam bahasa Inggris.

Sayangnya, mungkin karena lebih ditujukan untuk anak-anak, Tracy dan Michael masih kurang membuat dan memperwajar koneksi antara satu petunjuk dan petunjuk lainnya yang merupakan 'bumbu' utama pada Sherlock Holmes asli yang akan membuat pembaca berdecak kagum. Dalam buku ini, petunjuk-petunjuk yang mengarah ke kesimpulan kasus masih terlihat disengaja dan tidak wajar. Kurangnya 'aksi-aksi' Holmes yang nyata menjadikan buku ini kekurangan akan kekhasan dari cerita Sherlock Holmes sendiri, tetapi mungkin ini disebabkan oleh niat penulis yang ingin lebih membuka cerita mengenai laskar jalanan itu sendiri.

Alur cerita dalam buku ini lebih ringan dibandingkan cerita Sherlock Holmes yang asli karya Sir Arthur Conan Doyle sehingga buku ini lebih ditujukan untuk anak-anak yang menyukai cerita misteri, tetapi tidak ada salahnya para penggemar Sherlock Holmes membaca buku ini untuk melepas rindu kepada tokoh fiksi legendaris ini.