Scan barcode
A review by alexa_ayana
Demon Rumm by Sandra Brown
1.0
Setelah kematian tragis seorang pilot akrobatik Charlie "Demon" Rumm, jandanya Kirsten menulis buku untuk memberikan kenangan tentang beliau yang public figure. Di luar dugaan sambutannya sangat meriah sampai penulisan buku itu langsung dibuat paralel dengan film layar lebarnya.
Ryland yang aktor jenius idaman Amerika sudah terkenal punya kelakuan unik kalau menyangkut totalitas pendalaman peran. Jadi saat dia menuntut supaya boleh ikut tinggal di rumah Demon Rumm sebagai pendalaman peran, Kirsten tidak bisa menolak dan hanya bisa melancarkan aura permusuhan nan jutek.
Selama ini aku menghindari buku tipis SB karena konfliknya ringan, standar dan mirip-mirip. Hero yang suka ngeselin tapi seksi. Heroine yang stereotip dan tentu saja scene panas dan foreplay yang lebih dominan. Buku ini juga sama.
Di sepanjang halamannya aku dibuat bosan dengan monolog tentang ketertarikan fisik instan yang di alami Ryland terhadap Kirsten. Pendekatan gigih pepet-pepet ala angkot pria ini juga mendominasi buku tipis ini. Walau begitu kinerja Ryland sebagai bintang film dan karakter asli dibalik tampilan bintang filmnya lumayan menarik dan khas hero SB. Kirsten yang penuh rahasia dan judes, sejak SB menggambarkan penampilannya aku tidak merasakan koneksi dengannya.
Romance mereka magical, bersifat fisik dan sulit dipercaya. Konflik buku ini ringan, kurang wow dan tersembunyi sampai ke chapter-chapter akhir. Buku ini tidak istimewa tapi lumayan sebagai bacaan ringan sekali duduk. Tapi aku lebih menyukai buku suspens beliau.
Ryland yang aktor jenius idaman Amerika sudah terkenal punya kelakuan unik kalau menyangkut totalitas pendalaman peran. Jadi saat dia menuntut supaya boleh ikut tinggal di rumah Demon Rumm sebagai pendalaman peran, Kirsten tidak bisa menolak dan hanya bisa melancarkan aura permusuhan nan jutek.
Selama ini aku menghindari buku tipis SB karena konfliknya ringan, standar dan mirip-mirip. Hero yang suka ngeselin tapi seksi. Heroine yang stereotip dan tentu saja scene panas dan foreplay yang lebih dominan. Buku ini juga sama.
Di sepanjang halamannya aku dibuat bosan dengan monolog tentang ketertarikan fisik instan yang di alami Ryland terhadap Kirsten. Pendekatan gigih pepet-pepet ala angkot pria ini juga mendominasi buku tipis ini. Walau begitu kinerja Ryland sebagai bintang film dan karakter asli dibalik tampilan bintang filmnya lumayan menarik dan khas hero SB. Kirsten yang penuh rahasia dan judes, sejak SB menggambarkan penampilannya aku tidak merasakan koneksi dengannya.
Romance mereka magical, bersifat fisik dan sulit dipercaya. Konflik buku ini ringan, kurang wow dan tersembunyi sampai ke chapter-chapter akhir. Buku ini tidak istimewa tapi lumayan sebagai bacaan ringan sekali duduk. Tapi aku lebih menyukai buku suspens beliau.