A review by alfath
The Devil's Whisper by Miyuki Miyabe

3.0

Berawal dari pamannya yang ditangkap polisi karena kecelakaan yang menimpa seorang wanita muda, Mamoru berupaya untuk membersihkan nama sang paman. Di tambah lagi, Mamoru memiliki masa lalu yang kelam makin menjadikan dirinya sebagai bahan gunjingan dan bully-an rekan sekelasnya. Namun nampaknya Mamoru bukan pemuda yang hancur setelah menelan pil pahit selama ini. Akhirnya, ia pun melakukan penyelidikan terhadap kasus sang paman dengan cara menelusuri apa saja yang berkaitan dengan si korban. Tak terduga sebelumnya, kasus kecelakaan itu membuka fakta bahwa ada pihak tertentu yang menginginkan kematian sekelompok orang, termasuk wanita yang tertabrak taxi pamannya. Alhasil, Mamoru pun perlu terus bergerak meninggalkan orang-orang di sekitarnya, demi mengungkap apa yang ada dibalik seluruh kejadian tersebut.

Sayangnya, saya lupa kapan terakhir membaca novel terjemahan. Entah saya yang kurang terbiasa atau memang bahasa terjemahannya yang kurang pas, menjadikan novel ini agak sulit dipahami. Tiap tokoh juga terasa berusia sama karena tidak menggunakan sapaan 'Tuan', "Pak", "Bu", atau bahkan sekedar Paman dan Bibi. Mungkin kalau dalam bahasa Jepang kita akan menemui kata 'kun', 'san', dan beberapa kata penghormatan lain, hal-hal tersebut tidak terasa dalam novel ini. Malah seperti membaca terjemahan novel 'barat', yang memang dalam budaya kesehariannya pun, tua dan muda sering tidak menggunakan sapaan tertentu. Bisa jadi hal ini dikarenakan ini adalah novel terjemahan, atau bisa juga dikarenakan Miyuki Miyabe memang tidak menggunakan kata sapaan tertentu yang membedakan tua dan muda.

Bagian yang saya sukai adalah ketika alasan-alasan mengapa kejadian terbongkar yang letaknya di setengah halaman ke belakang. Ada paparan mengenai keahlian yang dimiliki Mamoru dalam melancarkan aksinya. Meskipun paparannya menarik, tapi ulasan yang ada tak bisa menjadikan saya mahir meniru tekniknya (lol). Lalu ada juga singgungan mengenai dunia periklanan yang dihubungkan dengan penggabungan video tertentu, yang menurut saya masih kontroversi di dalam cerita itu sendiri. Terakhir adalah ilmu tentang mengendalikan seseorang, yang juga sempat ramai di beberapa waktu lalu di negara kita. Buku-buku tentang teknik ini juga tersebar di toko-toko buku. Maklum, karena beberapa mentalis dan bahkan seorang entertainer di negara kita telah terkenal mampu mewancarai bintang tamunya untuk mengungapkan rahasia 'terdalam' di bawah pengaruhnya.

Secara keseluruhan novel ini layak untuk dibaca sebagai penyuka genre misteri.