A review by virishin
The Whispering Skull - Tengkorak Berbisik by Jonathan Stroud

5.0

⭐4.7/5

Hanya tersenyum seperti kumon karena digantung sedemikan rupa. Alias Jonathan Stroud emang kece parah bikin pembaca tetep penasaran sama lanjutan ceritanya!

Okayy menurutku jalan cerita di buku kedua lebih ringan dari sebelumnya. Plot masih bisa ditebak dengan mudah walau eksekusinya masih tetep sesuai Mr. Stroud nya aja deh wkwk.
Untuk kasusnya sendiri terbilang level hard ya. Nih salah langkah sedikit bisa langsung mati. Cara nyelesainnya pun gak jauh dari mempergunakan privilesenya Lockwood (yang aku masih belum paham juga kenapa dia bisa sekeren itu, punya koneksi lah, pinter bertarung lah). Bisa dibilang masih ada beberapa misteri yang belum terjawab di kasus ini. Mungkin emang masih berkaitan sama kasus selanjutnya.

Hubungan trio Anthony-Lucy-George makin rekat dan jenaka. Kekompakan mereka semakin bisa aku nikmati sampai ke titik aku ketawa ngakak di dini hari. Konyol, kocak, komeng WKWK. Keserasian mereka setiap saling meledek masing-masing juga makin terasa natural dan no hard feelings (meski sering takut2 aja kalo duo cowok pada kebawa emosi, walo ujung2nya kembali disetir ke komedi).

Dan special mention untuk si Tengkorak!!! Wkwk dia nih namanya siapa deh ah, trus apa dia bakal muncul lagi ya?? Aku harap sih iya. Lucu juga nih Sumber satu, cocok sama vibesnya si Trio.

Aku juga kalo boleh jujur agak bete Lockwood baik hati ke geng Fittes walau emang sih setiap ngumpul pasti diakhiri saling kompak membantu, tapi tetep aja songong. Lockwood juga si icon songong kok malah kalah songongnya, halahh. Tapi gapapa aku tetap menghargai keputusan kalian (I'm a proud sista).

Oiya, aku juga mau bahas tentang gaya narasi pendeskripsian Jonathan Stroud itu ternyata tipe yang mendetail ala gaya penjelasan anak-anak tapi dikemas dengan celotehan cukup dewasa. Lucy cuma menyuarakan apa yang dia lihat, ditambah dengan komentar-komentar sarkas ala bocil tapi dengan bahasa yang dewasa.
Aku cukup terbantu dengan umurku sekarang untuk mudah memahami setiap deskripsi yang Lucy narasikan, tapi kalau untuk aku di umur belasan dulu, meh, kayaknya aku gak bakal enjoy.
Mungkin kalau aku baca ini pas SMP/SMA, aku bakal stop di buku pertama karena bosen mengimajinasikan setiap detail yang Lucy kasi.

Jadi, syukurlah aku tau buku ini di umur 20an, karena aku bisa sangaaaat enjoy. Nilai 100 untuk humornya.


Dan terakhir, sepemahamanku dari spoiler yang aku liat di Twitter, kayaknya Lucy makin keliatan ada benih2 rasa ke Lockwood (setelah di buku ini ada beberapa bagian dia menonjolkan ketertarikan yang lebih ke cowok itu) di buku selanjutnya. Okay dehhh aku akan memantau kalian (Geoge yang sabar ya nak).
Sip, sampai ketemu di buku ketiga! ✌️