Scan barcode
blackferrum's review against another edition
adventurous
emotional
mysterious
tense
medium-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
3.75
Actual rating: 3.8
Ternyata setelah re-read, ada banyak hal menarik di sini. Alurnya sendiri nggak menimbulkan spark seperti buku2 lain, tapi cukuplah bikin penasaran.
Sang Mayor ditembak di kediamannya setelah melakukan wawancara dengan reporter selebritas, Kerra Bailey. Keberadaan Kerra di lokasi penembakan tidak bisa dibilang suatu berkah, justru musibah karena si penembak tahu dirinya tengah bersembunyi di ruang bedak. Sukses melarikan diri dari bahaya justru membuatnya gegar otak dan beberapa bagian tubuhnya terluka.
John Trapper, putra Sang Mayor, melihat kejadian ini ada sangkut pautnya dengan kasus pengeboman Hotel Pegasus yg membuat ketenaran ayahnya meroket 25 tahun lalu. Bersama Kerra, dia mencari kembali jejak2 kotor dan pelaku (atau otak) dari pengeboman Pegasus beserta penembakan Sang Mayor baru2 ini.
Ceritanya sendiri cukup bikin penasaran. Agak membosankan di beberapa titik, tapi tetap oke. Ekseskusinya seperti biasa, juara! Hanya saja, rasanya sedikit berlebihan menebar ketegangan karena penyelesaian dan closure-nya agak nggak sesuai dengan kehebohan di awal.
Semua orang mencurigakan, termasuk Trapper. Semuanya mengandalkan omongan yang entah bisa dipercaya atau enggak. As pembaca, jelas trust issue dengan semua karakternya.
Oh, aku sebal dengan pelaku a.k.a si otak semua kekacauan ini. Nggak perlu disumpahin, sudah kena karmanya sendiri. Mungkin agak sedikit janggal di awal disebut dia kelihatan ingin menantang "orang" yg entah siapa itu, lalu mendadak jadi pemberani. Anyway, the twist in the Mayor's house tuh wow! Kejutannya beneran udah lama hilang dari memoriku, tapi beruntung semuanya selesai dengan ... semestinya.
Ps: Aku benci benci benci banget sama si produser yg pake kacamata jingga itu.
•••
Sebenarnya aku sudah agak lupa dengan awalan cerita. Karena sempat putus beberapa minggu, jadi lebih baik meneruskan cerita sesuai boomark terakhir.
Well, menurutku kisahnya tidak semenegangkan karya-karya Sandra Brown yg lain. Selain alasan terputus baca tadi, aku mendapati membaca klimaks dengan perasaan tenang.
Terlebih aku tidak begitu memahami bagaimana Kerra bisa langsung jatuh cinta dengan Trapper. Dan soal kasus penembakan Sang Mayor, bagian akhirnya membuatku cukup tercengang.
Yah, setidaknya di bagian akhir, hanya satu bagian itu yang membuatku takjub, akhirnya plot twist Sandra keluar juga. Tapi pada bagian tersangkanya, yah, aku sudah bisa menebak.
I'll drop 3.5 for this book.
Ternyata setelah re-read, ada banyak hal menarik di sini. Alurnya sendiri nggak menimbulkan spark seperti buku2 lain, tapi cukuplah bikin penasaran.
Sang Mayor ditembak di kediamannya setelah melakukan wawancara dengan reporter selebritas, Kerra Bailey. Keberadaan Kerra di lokasi penembakan tidak bisa dibilang suatu berkah, justru musibah karena si penembak tahu dirinya tengah bersembunyi di ruang bedak. Sukses melarikan diri dari bahaya justru membuatnya gegar otak dan beberapa bagian tubuhnya terluka.
John Trapper, putra Sang Mayor, melihat kejadian ini ada sangkut pautnya dengan kasus pengeboman Hotel Pegasus yg membuat ketenaran ayahnya meroket 25 tahun lalu. Bersama Kerra, dia mencari kembali jejak2 kotor dan pelaku (atau otak) dari pengeboman Pegasus beserta penembakan Sang Mayor baru2 ini.
Ceritanya sendiri cukup bikin penasaran. Agak membosankan di beberapa titik, tapi tetap oke. Ekseskusinya seperti biasa, juara! Hanya saja, rasanya sedikit berlebihan menebar ketegangan karena penyelesaian dan closure-nya agak nggak sesuai dengan kehebohan di awal.
Semua orang mencurigakan, termasuk Trapper. Semuanya mengandalkan omongan yang entah bisa dipercaya atau enggak. As pembaca, jelas trust issue dengan semua karakternya.
Oh, aku sebal dengan pelaku a.k.a si otak semua kekacauan ini. Nggak perlu disumpahin, sudah kena karmanya sendiri. Mungkin agak sedikit janggal di awal disebut dia kelihatan ingin menantang "orang" yg entah siapa itu, lalu mendadak jadi pemberani. Anyway, the twist in the Mayor's house tuh wow! Kejutannya beneran udah lama hilang dari memoriku, tapi beruntung semuanya selesai dengan ... semestinya.
Ps: Aku benci benci benci banget sama si produser yg pake kacamata jingga itu.
•••
Sebenarnya aku sudah agak lupa dengan awalan cerita. Karena sempat putus beberapa minggu, jadi lebih baik meneruskan cerita sesuai boomark terakhir.
Well, menurutku kisahnya tidak semenegangkan karya-karya Sandra Brown yg lain. Selain alasan terputus baca tadi, aku mendapati membaca klimaks dengan perasaan tenang.
Terlebih aku tidak begitu memahami bagaimana Kerra bisa langsung jatuh cinta dengan Trapper. Dan soal kasus penembakan Sang Mayor, bagian akhirnya membuatku cukup tercengang.
Yah, setidaknya di bagian akhir, hanya satu bagian itu yang membuatku takjub, akhirnya plot twist Sandra keluar juga. Tapi pada bagian tersangkanya, yah, aku sudah bisa menebak.
I'll drop 3.5 for this book.
Content Warnings
Graphic: Injury/Injury detail, Murder, Blood, Sexual content, and Violence
Minor: Panic attacks/disorders
More...