Reviews

Das Buch ohne Namen by Anonymous

hurrikanekathrina's review against another edition

Go to review page

4.0

8 out of 10
Genre: Horror/Crime, Black Comedy, Present-Day-Western (?)
Feels like: Quentin Terentino's and Joss Whedon's lovechild
Fav. Character: Most of the characters that are still alive at the end (not many)

Quote: "Whatever you do, don't read The Book With No Name"


Characters in this book be like

description

description

For all you Pulp Fiction lovers out there, for all the people who love a mix of splatter, gore and black humor, for all of you who are okay with language so dirty it's definitely not quotable on GoodReads. This is the book for you. It's absurd, violent, grimy, nasty and hilarious. It's definitely a book where I expect a ton of negative reviews, because if this thing is not right up your alley, then you better stop reading after chapter one, because it only gets worse (but in a good way).

I picked this book up on a whim when I was about thirteen years old and had run out of books on vacation, naively borrowing it from my father because I thought it "looked cool". It took me about 50 pages until I put the book down with horror. It took about 8 years for me to pick this book up again and decide to give it another go now that I'm not an innocent 13-year-old anymore. If you're reading this and you're 13, don't read this book.

Present day, when I hear a book synopsis that already starts with something like a Supernatural seriel killer that goes bonkers after drinking a glass of bourbon and brutally mass murders everyone on sight , my reaction's gonna be like

description

This book feels like a mix of a present-day western meets crime/horror meets black comedy. Without giving to much away, if you decide to pick up this book against the anonymous author's (yes, we really don't know who it is except that he/she is British) warning at the beginning, you can expect to have a blast with a seriel killer that maybe has minor drinking issues, an Elvis impersonator hitman, a cowardly bartender who likes to pee in bottles and serve it to strangers, a vampire hunter by the name of Rodeo Rex, a couple of monks, a costume festival, a fictional, Mexican (?) city crawling with the undead and lots and lots of blood and gore. If that sounds like it could be your thing, go ahead and read this book, you won't be disappointed. If you think that sounds horrible, I can only quote the first words to you again: Whatever you do, don't read The Book With No Name .

PS: Halfway through this book I found out that it's actually a series, and man, I'm so excited!

corvusastrum's review

Go to review page

It's too pulpy and edgy for me, the story seems kind of interesting but I can't get over the writing.

wonky_noodle's review against another edition

Go to review page

adventurous funny medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? It's complicated
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

3.75

brisamar's review against another edition

Go to review page

2.0

Acción desde la primera página y no te permite despegarte ni un minuto, pero no me gustó el desarrollo de los personajes ni los acontecimientos me pareció un relleno d clichés y solo atraer con el morbo, narra con una sinceridad multiples asesinatos y torturas que llega la l hastío. No me gustó.

tatterededges's review against another edition

Go to review page

5.0

I don’t what I was expecting when I picked up this book but it certainly wasn’t what I got. This book was Funny. Dark. Brilliant.

sony08's review against another edition

Go to review page

3.0

This was a strange one. I picked it up, because it says on it's back cover that I should never read this book. Well it's the forbidden fruit again...

Can't say I liked it though. The whole books starts and ends with the Bourbon Kid, it's very fast pased and it does feel like a lot of people put it together. It's difficult to write more about the story without revealing some spoilers.

If you like lots of shooting, blood, supernatural, yellow cadilacs and drinks - then you'll probably like this book.....

witchqueen5's review against another edition

Go to review page

4.0

Very catchy, written with an alert pace; it keeps you hooked! And just when you think you have it all figured out there are all sorts of plot twists.

teameak's review against another edition

Go to review page

5.0



Like no other book I've read previously, I absolutely adored this series of books.

books4biana's review against another edition

Go to review page

3.0

Several times I asked myself...what am I reading? I hadn't a clue and to be honest, I'm not sure I have it all figured out now.

What I do know, is that if someone wants to turn this into a movie...it will make a fortune.

yuusasih's review against another edition

Go to review page

4.0

Tertarik beli karena baca review teman yang bilang bukunya sangat keji. Dan saya jadi ingin tahu apakah kekejiannya masih ada di batas wajar saya (karena saya selalu dicekoki film blockbuster dan thriller berdarah sejak SMP oleh ayah saya). Ternyata saya bisa membacanya sampai akhir tanpa merasa ngeri. yay my limit!

Kisah ini mengambil setting di Santa Mondega, sebuah kota yang tidak pernah dianggap keberadaannya oleh pemerintah Amerika dan dunia karena tingkat kejahatannya yang sangat tinggi. Di kota ini, lima tahun yang lalu, terjadi pembantaian sadis oleh seseorang bernama Bocah Bourbon hingga menewaskan sekitar sepertiga populasi kota. Kabarnya bocah tersebut datang untuk mencari sebuah batu biru bernama Mata Rembulan dan menghilang setelah berhasil melayangkan banyak jiwa. Lima tahun setelahnya, pembunuhan sadis kembali terjadi, di mana semua korban yang terbunuh kehilangan bola mata dan lidah yang tercabut dari kerongkongan mereka. Bersamaan dengan dimulainya kembali rangkaian pembunuhan tersebut, ada kabar bahwa Mata Rembulan dan Bocah Bourbon juga telah kembali ke kota terkutuk tersebut, yang kemudian mengumpulkan banyak sosok-sosok aneh juga datang ke Santa Mondega; Detektif Supranatural, dua Biarawan Hubal, seorang gadis yang bertahan hidup lima tahun lalu walaupun telah terkena seratus tembakan di tubuhnya, dan penjahat-penjahat keji yang tak segan membunuh siapa pun yang menghalangi jalannya.

Saya akui, buku ini memang sarat kekerasan dan kekejian. Para pembunuh di buku ini sepertinya tidak puas hanya dengan menembak mati mangsanya, tapi sebagian besar melakukan hal-hal keji pada mereka. Awalnya saya merasa jengah dengan kematian-kematian sadis yang saya pikir tanpa alasan ini, namun semakin membaca ke belakang, ternyata kematian-kematian keji tersebut memiliki alasan yang cukup kuat, membuat saya mulai mentolerir kekejian yang tersaji di sepanjang buku ini.

Misteri dalam buku ini cukup intens, mengingat hampir semua tokoh di buku ini adalah seorang penjahat yang mampu membunuh tanpa belas kasihan (dan tidak bisa diberi simpati), membuat pembaca terus menebak-nebak siapa yang telah membunuh siapa. Dengan bukti kejahatan yang terus berpindah tangan, misteri yang terbangun terus terpilin hingga sulit untuk menduga kunci pemecah masalah kisah ini. Dan yang paling orisinil dari kisah ini adalah, tidak adanya tokoh hero sama sekali. Jangan buang-buang waktu mengharapkan salah satu tokoh akan mempunyai sifat baik yang tersembunyi dan kemudian menjadi hero. Tidak, hal itu tidak akan terjadi, karena semua karakter di buku ini adalah bajingan murni.

Gaya penulisannya unik dan juga orisinil. Tidak ada karakter utama dalam kisah ini, dan sudut pandang cerita berubah-ubah dari satu orang ke orang lainnya. Kisah dimulai dengan bab yang diceritakan dari sudut pandang Sanchez, seorang pemilik bar di Santa Mondega yang menjadi saksi mata kekejian Bocah Bourbon lima tahun lalu. Kemudian bab berganti kepada seseorang bernama Bapa Taos yang menjaga Mata Rembulan dan mengisahkan bahwa batu itu telah kembali dicuri, lalu berikutnya berpindah pada sudut pandang Detektif Jensen, detektif supranatural yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus pembunuhan beruntun Santa Mondega, dan begitu seterusnya. Namun jangan anggap siapa saja yang pernah mewakili sudut pandang suatu bab berarti akan selamat dari kekacauan di buku ini, karena mereka bisa saja mengakhiri sudut pandang mereka dengan kematian. Dan sudut pandang yang berubah-ubah ini juga termasuk salah satu hal yang makin mengentalkan misteri dalam kisah ini. Salah satu kesalahan terbesar saya adalah mengharapkan salah satu tokoh yang mewakili bab bisa selamat,
Spoileryaitu Detektif Jensen, karena saya rasa dialah satu dari sedikit orang yang bisa saya beri simpati, namun toh pada akhirnya dia mati juga. Saya masih berharap dengan sedikit dilema bahwa Detektif Jensen akan kembali di buku selanjutnya sebagai mayat hidup, mungkin? Ah, tapi itu akan menghilangkan simpati saya, jadi mungkin tidak usah saja. LOL.


Yang membuat saya tidak memberikan lima bintang pada buku ini adalah karena saya merasa sedikit terganggu dengan tidak adanya karakter utama dan sudut pandang kisah yang berpindah-pindah. Keduanya memang baru dan menarik, tapi preferensi saya masih tetaplah sebuah kisah yang memiliki pusat cerita dengan sudut pandang stabil. Dan plot yang tidak bisa ditebak intinya dari awal cerita juga bukan preferensi saya. Tapi kepekatan misteri di buku ini membuat saya lumayan berhasil melupakan preferensi saya dan terus membaca hingga akhir.

Terakhir, perhatian: meskipun kalian telah berusia 18+, bahkan 25+ atau 30+, jika kalian bukanlah penggemar cerita sarat kekejian seperti mutilasi, perusakan organ tubuh, pencabutan kepala, pencongkelan mata dan lidah, dll., JANGAN PERNAH MENYENTUH BUKU INI ATAU KALIAN AKAN TERIMA AKIBATNYA SETELAH MEMBACANYA